Kamis, 02 Januari 2014

Krakatau, Pulau Sebesi dan Pulau Umang-Umang

Setelah sekian lama tidak melakukan perjalanan akhirnya di akhir tahun 2013 saya berkesempatan untuk melakukan perjalanan yang tidak terlalu jauh dari ibukota Jakarta. Ajakan kawan beberapa hari sebelum tahun baru cukup menarik. Perjalanan direncanakan menyebrang selat sunda untuk menuju Lampung. Tujuan utama Gunung Krakatau dan kepulauan di sekitar Sebesi, Lampung Selatan. Saya langsung mengiyakan tanpa basa-basi dan berpikir panjang.

Perjalanan kali ini bersifat open trip. Hampir semua yang mengikuti perjalanan tidak saling mengenal, mungkin hanya mengenal satu atau dua orang saja, jumlah keseluruhan mencapai 17 orang. Lumayan untuk menambah teman baru. Saya berangkat dari Tangerang pukul 20.00 WIB bersama kawan menuju pelabuhan Merak, Banten. Sesampainya disana kurang lebih sekitar pukul 23.00 WIB, setelah menunggu semua anggota open trip berkumpul kami berangkat dari Merak pukul 01.00 dini hari. Perjalanan kurang lebih 3 jam untuk sampai di Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Tepat sebelum adzan Subuh kami tiba di pelabuhan Bakauheni, setelah melakukan sholat dan persiapan ulang kami menuju angkot yang sudah dicarter untuk menuju dermaga Canti, Kalianda. Dermaga Canti merupakan dermaga yang digunakan penduduk sekitar untuk menyebrang ke Pulau Sebesi dan sekitarnya ataupun yang akan langsung menuju gunung Krakatau dari Lampung. Perjalanan menuju dermaga canti dari pelabuhan Bakauheni tidak terlalu jauh, hanya sekitar 30-45 menit saja.
Dermaga Canti untuk menyebrang menuju Gn.Kratakatau dan Pulau Sibesi
 
 Dermaga Canti dan  Kapal Motor yang akan mengantar kami

Tiba di dermaga Canti kami mengisi perut terlebih dahulu, sebelum melanjutkan perjalanan menuju gunung Krakatau. Sekitar pukul 09.30 WIB kami berangkat menuju gunung Krakatau. Ternyata ombak dan angin cukup besar pada saat itu, cukup untuk mengocok perut dan membuat pusing kami. 2 jam perjalanan akhirnya tibalah kami di Gunung Krakatau.





Foto sekitar gunung Krakatau dan punggung Krakatau
Untuk tracking menuju punggung Krakatau tidak terlalu lama, sekitar 30-45 menit. Pada saat itu angin cukup kencang dan disertai rintikan hujan. Tidak banyak view yang terlihat untuk mengambil foto di sekitar Krakatau, karena hampir semua bagian punggung Krakatau tertutup oleh awan. Satu jam kurang lebih kami berada di Krakatau akhirnya melanjutkan perjalanan kembali menuju Pulau Sebesi. Rencana awal kami akan snorkling terlebih dahulu di Laguan Cabe, kemudian mengunjungi pulau-pulau yang berada disekitar Pulau Sebesi, seperti Umang-Umang, Sebuku Besar dan Sebuku kecil. Karena hujan kami tidak ingin mengambil resiko akhirnya diputuskan untuk langsung menuju Pulau Sibesi tempat kami menginap.

Perjalanan dari Krakatau menuju Sebesi cukup berat dilalui, ombak mengombang-ambing kapal kami, hampir keseluruhan dari kami muntah karena tidak tahan ombak yang cukup besar disertai angin kencang, 2 jam lebih perjalanan akhirnya tiba di Pulau Sebesi.



 
Foto di sekitar dermaga dan jalan masuk Pulau Sebesi

Tiba di Pulau Sebesi kurang lebih pukul 16.00, kami langsung menuju homestay untuk beristirahat. Sebagai tambahan, di Pulau Sebesi terdapat beberapa homestay milik Pemda Lampung Selatan, kurang lebih sekitar 7-10 homestay. Pada saat kami disana semua homestay sudah penuh di booking untuk malam tahun baru, akhirnya kami menginap di rumah warga. Tenang saja, ketika berkunjung ke Pulau Sebesi, jika homestay penuh oleh tamu akan diusahakan dicarikan penginapan berupa rumah warga oleh leadernya. Leader ini sebutan untuk warga Pulau Sebesi yang merencanakan perjalanan tamu, dari penyewaan kapal, tempat yang ingin dikunjungi, sampai homestay dan makan selama di Pulau Sebesi.

Tidak banyak kegiatan yang kami lakukan pada malam hari. Setelah perjalanan panjang di laut kami semua lelah dan malam pun dilalui dengan beristirahat. Di pulau Sebesi pada malam hari listrik menyala pukul 18.00-24.00 , setelah itu akan mati sampai esok, dan kembali menyala pukul 18.00. Sinyal di Pulau ini pun cukup sulit, sinyal hanya berada dibibir pantai atau sekitar dermaga, ketika sudah memasuki Pulau Sebesi sinyal akan menghilang. Infrastruktur di Pulau ini belum terlalu baik untuk wisata, mungkin 2-5 tahun lagi pulau ini akan berkembang cukup pesat. Dilihat dari potensi wisata yang terdapat di Pulau Sebesi ataupun disekitaran pulau.

Pagi hari terbangun, ternyata hujan kembali turun. Rencana untuk melihat sunrise pun batal. Setelah matahari mulai tampak, kami putuskan untuk berjalan mengelilingi Sebesi. Ternyata pulau ini cukup luas dan cukup subur. Komoditas utama pisang dan coklat, jadi terjawab mengapa oleh-oleh dari Lampung pisang coklat. Setelah berjalan menyusuri jalanan Pulau Sebesi akhirnya tiba di Pantai, airnya cukup jernih tampak biru. Tidak jauh daru bibir pantai terlihat Pulau Umang-Umang di seberang. 

Rumah kayu yang berada di Pulau Sebesi
Bibir Pantai pulau Sebesi terlihat Pulau Umang-umang yang tidak terlalu jauh
Setelah menyusuri pulau dan bertemu pantai, kami akhirnya memutuskan untuk bersnorkling di Pulau Umang-Umang. Menyebrang menuju Pulau Umang-Umang hanya memakan waktu kurang lebih 5 menit. Karena memang jaraknya yang sangat dekat.
Bersiap untuk menyebrang menuju Pulang Umang-Umang
 
Pulau Umang-Umang ternyata cukup cantik dan indah. Pulau kecil ini tidak berpenghuni, namun diperbolehkan untuk membuka tenda disana. Pasir putih dan spot snorkling terdapat di pulau ini. Saya merasakan seperti berada di Gili Nanggu, Lombok.





 Pasir putih dan air laut cukup jernih di Pulau Umang-Umang, Lampung Selatan
Bagaimana? Cukup cantik dan indah bukan? Pulau kecil ini memang memberikan keindahan yang cukup memuaskan batin. Perjalanan panjang melelahkan menuju Pulau Sibesi pun terbayarkan. Sayang kami tidak sempat untuk menyebrang ke pulau Sebuku Besar dan Sebuku Kecil. Tapi saya rasa tak kalah indah dengan Pulau Sibesi dan Umang-Umang. Ternyata Lampung cukup indah. Indonesia cukup luas, lalu kamu masih aja diam di rumah? Much travelling to be Productive! Angkat ranselmu dan jelajahi Indonesia ! :)) 

8 komentar:

  1. Bagus, aalagi pulau Umang-Umangnya haha..nama pulaunya Sebesi apa Sibesi sih?

    www.littlenomadid.blogspot.com

    BalasHapus
  2. itu rumah kayunya keren...pengen tinggal di situ..

    BalasHapus
  3. Hallo masbro, kaya nya cuaca nya saat trip lagi mendung gitu ya, apalagi yg pas di krakatau nya sayang tuh ketutupan kabut :(

    Kaya nya kondisi saat itu lagi sepi dari wisatawan ya, beda banget suasana nya waktu ane ke krakatau kemarin ;)

    Cheers,
    http://www.thedreamerblog.com

    BalasHapus
  4. ih seru bangeettt, jadi pengen kesini.
    Awalnya sempet bingung sih mau ke krakatau atau muterin TN ujung kulon dulu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ujung Kulon juga bagus ya? katanya pulau pecang mantap? hehe

      Hapus
  5. Pulau Sebesi Tanah Lahir Ku
    hheee

    BalasHapus