"Goresan kecil tangan Tuhan ada disini. Gili Nanggu, 12 Januari 2013"
Masih hari kedua kami di Lombok, setelah mengunjungi Desa Sade dengan begitu banyak keunikan, keramahan dan kelestarian akan budayanya, kemudian Pantai Tanjung Aan dengan keindahan pantai yang membagi dua tekstur pasirnya, pasir putih lembut berada di sebelah kanan bukit dan pasir kasar bertekstur merica sebelah kirinya, akhirnya kami tiba di Gili Nanggu. Tujuan terakhir kami di hari kedua.
Gili Nanggu berada di Sekotong, Lombok Barat. Perjalanan sekitar 2-3 jam dari Pantai Tanjung Aan. Merupakan pulau kecil yang berada di daerah Sekotong, dan berada di antara beberapa gili-gili lainnya. Ketika kami tiba disana keadaan gerimis mendung setelah hujan, air laut terlihat berwana biru gelap, sama sekali tidak terlihat keindahan airnya.
|
Air laut berwarna biru gelap. |
Kami menyebrang diantar oleh Asep, mahasiswa semester 5 asal Lombok. Penyebrangan berlangsung hanya sekitar 15 menit sebelum akhirnya kami tiba di Gili Nanggu. Terlihat pulau kecil yang begitu sepi, benar-benar seperti pulau pribadi. Kami menuju receptionist untuk memesan kamar, hanya ada 1 pengelola cottage disini dan mereka sekaligus menjadi pengelola Gili Nanggu. Ternyata untuk hari itu, hanya ada 2 tamu disana, keduanya pasangan berasal dari Belanda.
Cukup tenang keadaan pulau ini, kebetulan kamar yang saya tempati berhadapan langsung dengan bibir pantai, lampu sorot dan beberapa lampu kecil yang mengelilingi pulau menambah keindahan pemandangan dari atas kamar. Suara binatang malam keluar dari balik pepohonan ditambah deruan ombak yang tidak begitu kencang dan angin pantai yang terus menerjang menambah kenikmatan malam saya. Cukup sudah kenikmatan yang saya dapatkan untuk malam ini, kami melanjutkan dengan makan malam dan bermain kartu sampai larut sebelum akhirnya istirahat.
Pagi hari pukul 05.00 saya terbangun, melihat keluar kamar matahari masih belum menampakan diri. Awan gelap ternyata berada diatas kami, terbesit rasa kecewa karena tidak dapat melihat sunrise, semoga matahari kunjung menampakan dirinya. Setengah jam berikutnya akhirnya saya putuskan untuk berkeliling pulau.
| | |
|
Matahari sedikit tertutup awan. |
|
|
|
Jalan pagi, Gili Nanggu. |
|
|
Dermaga Gili Nanggu sudah tidak terpakai. |
Matahari mulai muncul, keindahan air laut mulai terlihat. Ternyata hari
ini cukup terik, momen yang sangat pas sekali. Terkadang kita hanya
butuh momen dibandingkan persiapan sematang apapun.. Setelah berkeliling pulau, matahari mulai menampakan diri
dengan cukup terik, akhirnya kami putuskan untuk ber-snorkling. Cerita dari Asep (joki perahu), snorkling di Gili Nanggu luar biasa
indahnya, hanya beberapa meter dari pinggir pantai kita sudah dapat
menemui ikan-ikan, hal yang membuat kami makin penasaran.
Snorkling dimulai pukul 09.00, matahari yang cukup terik membuat air laut tampak biru muda. Ternyata benar, hanya beberapa meter berjalan setelah bibir pantai, ikan-ikan mulai terlihat. Pengalaman pertama saya bersnorkling dan cukup membuat terkagum-kagum. Sayang diantara kami tidak ada yang membawa kamera underwater. Sangat disayangkan. Sebagai bayangan, pernah menonton finding nemo? nah seperti itulah gambaran ikan yang saya lihat, menyelam diantara karang dan melihat keragaman ikan menjadi pengalaman snorkling pertama yang cukup sempurna.
|
Snorkling Gili Nanggu. Luar biasa indahnya! |
|
Setelah cukup bersnorkling, duduk dipinggir pantai memandang indahnya laut yang cukup biru menjadi pemandangan yang cukup nyaman untuk dipandang. Sekali lagi, di pulau ini saya merasa bersyukur telahir di Indonesia. Benar adanya "
maka nikmat Tuhan kamu mana lagi yang kamu dustai?"
|
Bagaimana? Indah bukan. |
|
Gili Nanggu. |
|
Gili Nanggu. |
Setelah puas ber-snorkling dan bermain dipantai, kami melakukan persiapan untuk pulang. Mungkin tampaknya kurang hanya berlibur 1 hari di Gili Nanggu. Suatu saat saya akan kembali untuk menikmati alam ciptaanNya. Saya tambahkan beberapa foto Gii Nanggu :)
|
Pemandangan dari atas kamar. |
|
Model Cottage/kamar di Gili Nanggu. |
|
Dari jauh, Gili-gili sekitar Gili Nanggu. |
|
Receptionist, Gili Nanggu. |
|
Bersiap pulang menuju perahu. Bye, Nanggu. |
|
Olehun @ Gili Nanggu. |
|
Biru air laut ketika pulang. |
|
|
Lombok memang ga ada matinya ya...
BalasHapusIndonesia ga ada matinya juga :)
BalasHapus