Siapa yang tak mengenal Aceh ? Provinsi paling barat di Indonesia ini ternyata menyimpan segudang cerita. Kearifan masyarakat lokal, wisata alam yang begitu indah, budaya islam yang begitu kental, intrik politik yang masih dapat dirasakan khususnya bagi para pendatang dan berbagai macam hal menarik lainnya. Dan menurutku Aceh tak hanya sekedar tsunami.
Saya berkesempatan untuk backpacker ke Aceh dan Medan. Dua provinsi ujung Barat di Indonesia ini memiliki keindahan alam yang sungguh luar biasa indahnya. Bagi Anda yang berkesempatan dan memiliki waktu untuk berkunjung, maka datanglah ke Aceh dan Medan.
18 Maret 2013
Pukul 07.00
Kami melakukan persiapan dari kosan daerah pinggiran Bandung. Tepatnya
Jatinangor. Dengan budget seminim mungkin kami cukup banyak membawa
logistik persiapan. Beberapa makanan (Roti, keju, meses, popmie, vitamin) Sampai dengan deterjen tak lupa barang lainnya yang dapat kami bawa untuk menyesuaikan dengan budget kami. Tidak lupa itinerary yang sebetulnya tidak begitu lengkap. Kapan pulang dari Aceh pun kami belum tahu. Kami hanya membeli tiket berangkat saja menuju Medan. Tiket pulang kami pikir dapat dibeli nanti di Aceh, jika betah dan budget masih mencukupi, kami ingin selama mungkin di Aceh. Berangkat menggunakan travel menuju
Bandara Hussein Sastranegara. Dijadwal kami takeoff pukul 10.15 WIB dan sampai Bandara Kualanamu Medan sekitar pukul 13.00.
|
Landscape Medan dari atas. |
Sampai
Kualanamu pukul 13.00. Kami Sholat Zuhur terlebih dahulu serta repacking barang bawaan yang lumayan banyak ala-ala backpacker gembel. Setelah bertanya kepada pegawai angkasa pura bagaimana cara menuju Kota Medan, akhirnya kami disarankan menggunakan Bus Damri. Kami berencana akan singgah terlebih dahulu 1
malam di kota Medan sebelum lanjut esok hari menuju Danau Toba, Samosir. Dari Bandara Kualanamu
menuju Kota Medan menggunakan transportasi Damri. Turun di simpang sebelum masjid
raya Medan. Dari sana, kami tertipu seharusnya berjalan kaki menuju penginapan Residence cukup dekat, tapi
karena kami tidak tahu akhirnya menggunakan bentor. Penginapan Residence cukup nyaman untuk backpacker seperti
kami. Bertarif 75 ribu satu malam. Tersedia 2 bed, fan dan kamar mandi di dalam. Lokasinya pun cukup
strategis, dibelakang masjid raya Kota Medan.
|
Penginapan Residence. 70ribu/malam. |
Setelah
istirahat sampai tertidur pulas. Pukul 17.00 kami berencana jalan-jalan sore untuk mengetahui sisi kota Medan. Kami menuju Istana Maimun, Istana yang berada
tidak jauh dari Masjid Raya Medan. Untuk kunjungan ke dalam Istana Maimun hanya bisa dilakukan waktu tertentu saja. Disana kami mengambil foto dan menikmati senja Kota Medan. Kota Medan cukup ramai, angkot dan bentor mendominasi jalanan
kota Medan. Suara klakson saling bersautan di perempatan jalan. Berasa kota
milik tukang angkot kalo kata orang Medan. Kami Sholat Maghrib di masjid raya
Medan. Setelah itu makan malam di pujasera avianti dekat dengan Mall yang
berada di depan masjid raya Medan. Kembali ke penginapan lalu tidur untuk
melanjutkan perjalanan panjang esok hari menuju Danau Toba.
|
Istana Maimun. Medan. |
|
Istana Maimun. Medan. |
|
Jalan Raya kota Medan. |
|
Masjid Raya Medan. |
19 Maret 2013
Memulai persiapan pukul 07.00. Kami
meninggalkan penginapan Residence untuk menuju terminal Amplas, untuk menuju terminal amplas kami menggunakan angkot mr.x dari depan Masjid Raya Medan. Dari terminal amplas menggunakan bus Sejahtera
menuju Parapat/pelabuhan Ajibata. Perjalanan menuju Parapat memakan waktu
kurang lebih 5 jam. Danau toba berjarak 170 KM dari kota Medan.
Bus berangkat
pukul 9, diperkirakan sampai Parapat kurang lebih pukul 14.00 . Menaiki Bus
Sejahtera cukup memacu adrenalin, mungkin bus lintas jawa tidak ada apa-apa jika dibandingkan dengan bus Sejahtera ini. Tujuan kami
di Toba adalah desa Tuktuk, desa yang mempunyai banyak penginapan indah di sisi danau toba. Terdapat 2 lokasi wisata di Toba, desa Tuktuk dan Tomok.
Seharusnya kami menaiki kapal dari pelabuhan Tigaraja menuju Tuktuk. Tetapi kami salah turun, kami turun di pelabuhan
Ajibata yang melayani penyebrangan ke Tomok. Sampai di Tomok ternyata tidak ada angkot
yang dapat mengantar ke Tuktuk, transportasi yang ada hanya Ojek. Dan ternyata ojek
pun sedang kosong, terpaksa kami berjalan kaki mencari peruntungan menuju desa Tuktuk. Di tengah jalan kami menumpang kolbak menuju gerbang desa Tuktuk,
karena kolbak yang kami naiki menuju daerah Pangurungan tidak ke Tuktuk. Dari
gerbang desa Tuktuk akhirnya kami berjalan kaki menuju penginapan Caroline.
Hampir 3 KM kami berjalan menuju penginapan Caroline.
|
Kapal Penyebrangan Danau Toba. |
|
Tiba di gerbang desa Tuktuk. Setelah menumpang kolbak. |
|
Foto belakang, gerbang desa Tuktuk. |
|
Pemandangan menuju penginapan Caroline |
|
Patung di tepi Danau Toba. Entah apa namanya. Berukuran cukup besar. |
Penginapan Caroline cukup jauh dari
gerbang Desa Tuktuk, tapi penginapan ini sangat recommended bagi yang ingin
berkunjung ke Danau Toba. Penginapan cukup nyaman dan tenang. Terdapat banyak
pilihan kamar dari ala ransel sampai ala koper. Paling murah dipatok harga 75
ribu/malam. Cukup murah bukan? Dan kamarnyapun cukup nyaman dan bersih. Kami
istirahat sejenak, dan aktifitas sore hari berenang di danau Toba, berenang di
Toba merupakan sensasi tersendiri. Berenang dengan air tawar yang cukup dingin
disertai dengan pemandangan danau Toba yang sangat indah. Sayang kami hanya 1
malam di danau Toba karena esok hari harus melanjutkan perjalanan menuju Aceh.
|
Kamar di penginapan Caroline. 75ribu/malam. |
|
Bersiap nyemplung di danau Toba. |
|
Sunrise di Danau Toba
|
Kapal melintasi depan penginapan.
|
Penginapan di Danau Toba |
|
|
20 Maret 2013
Kami hanya 1 hari di Toba, sangat
kurang sebenarnya hanya 1 hari singgah di Toba. Sore hari kami harus berangkat
menuju Aceh. Tapi kami tidak ingin melewatkan kesempatan mengelilingi pulau
Samosir. Terdapat beberapa objek wisata terkenal disini, hotspring (pemandian
air panas), Menara pandang Tele, museum sigale-gale dan makam raja sidabutar.
Masih banyak lagi sebenarnya objek wisata di pulau Samosir. Tetapi karena waktu
kami terbatas, kami menyewa motor 4 jam untuk mengelilingi pulau Samosir. Pagi
hari pukul 8 kami berangkat menuju menara pandang Tele.
|
Jalan di Pulau Samosir
|
Menara Pandang Tele. |
|
Menara pandang Tele
merupakan objek wisata dimana terdapat menara di dataran tinggi untuk melihat
dari keseluruhan danau Toba. Perjalanan menuju menara Tele memakan waktu 2 jam.
Cukup jauh memang, melewati jalanan seperti daerah puncak bogor, terus menanjak
dan menanjak. Suhu udara pun cukup dingin. Sayang kami kurang beruntung,
sesampainya di Menara Tele Cuaca sangat berkabut, hanya sedikit saja
pemandangan yang dapat terlihat, kami menunggu 30 menit berharap kabut turun.
Ternyata kabut cukup tebal, jadi kami tidak dapat melihat dengan jelas danau
Toba. Tidak lama kami di menara Tele,
akhirnya turun kembali menuju Toba, kami tidak sempat singgah di pemandian air
panas karena waktu yang terbatas, lain kali jika singgah di Toba pasti Saya
kunjungi. Ada yang unik dalam perjalanan turun dari menara Tele menuju Toba,
bensin motor ternyata hampir habis, akhirnya
kami putuskan tidak menggunakan mesin. Kami matikan mesin dan memanfaatkan
medan jalan yang turun. Lumayan menghemat bensin.
|
Tomok. |
|
Museum Sigale-gale. |
|
Museum Sigale-gale. |
|
Museum Sigale-gale. |
Sebelum kembali ke Tuktuk,
kami menuju Tomok untuk mengunjungi Museum sigale-gale dan makan raja
Sidabutar. Untuk tambahan informasi, objek wisata di pulau Samosir banyak
berbentuk seperti makam raja-raja terdahulu. Di sepanjang perjalanan pulang pun
terlihat jelas banyak makam-makam leluhur penduduk setempat. Pukul 12.00 kami
sampai kembali di penginapan, melakukan repacking dan siap kembali menuju kota
Medan dan melanjutkan perjalanan menuju Aceh. Pukul 14.30 kami berangkat menuju
kota Medan menggunakan Bus Sejahtera sampai di Kota medan pukul 19.00, lalu
kami naik angkot menuju pool bus Sempati Star. Bus yang akan membawa kami
menuju Kota Banda Aceh. Ketika di Bandara Hussein Saya mengobrol dengan bapak
berasal dari Medan dan mendapatkan informasi bahwa bus menuju Aceh bagus, PO
bus jelek tidak akan laku. Ternyata ini benar adanya, pool bus Sempati Star
sangat sangat bagus. Tak ada yang sebanding dengan terminal bus di Jakarta.
Tempat pemesanan tiket yang modern dengan komputer, mushollah dan ruang tunggu
berAC, kamar mandi menggunakan shower dan tempat makan yang cukup nyaman. Kami
berangkat pukul 20.30 dan sampai di Aceh diperkirakan pukul 08.00.
|
Bus Sempati Star. |
|
Dalam Bus Sempati Star. |
Lanjut part 2 ~> http://mujahidshafi.blogspot.com/2014/04/8-hari-backpacker-ujung-sumatera-medan_6.html
kamar d carolina mantaft, pas d samping kuburan pemilik, he he he he, ane juga dsitu kamar nya, no 7 klu ga salah ha ha ha
BalasHapusiya bener bgt! kuburan belakangnya.
Hapusngeriii!
tapi bagus caroline.
Kenapa harus ke Tuktuk dulu ... bukankah Tomok juga pintu gerbang ke samosir ...
BalasHapuskarena dari tomok ke tuktuk lumayan jauh mas. dan ga ada kendaraan, harus ngojek :(
BalasHapushttps://www.facebook.com/divesumatera
BalasHapus